Umbul Donga

Umbul Donga: Komitmen Pasangan Calon Bupati Klaten untuk Harmoni dan Toleransi

Klaten, 16 November 2024 – Dalam suasana penuh khidmat, acara bertajuk Umbul Donga berlangsung di Pondok Pesantren Mangku Candi Alas Lami, Karangnongko, Klaten, Sabtu malam (16/11). Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kebersamaan dengan mengundang berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh lintas agama, ormas, dan generasi muda, untuk memperingati Hari Toleransi se-Dunia.

Acara yang mengusung tema “Klaten Berkah, Klaten Gumregah” ini dihadiri oleh tiga pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Klaten yang akan berkompetisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 27 November 2024. Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta aparat TNI-Polri turut hadir untuk menjaga suasana kondusif.

Visi-Misi untuk Klaten Harmonis

Ketiga paslon diberi kesempatan untuk menyampaikan visi-misinya di hadapan para tamu undangan. Ketua FKUB Kebersamaan, Pdt. Wahyu Nirmala, menegaskan pentingnya konsistensi para calon dalam merealisasikan janji-janji politik mereka.

“Dengan mendengar visi-misi langsung, masyarakat dapat memahami rencana mereka untuk Klaten. Harapannya, jika nanti terpilih, mereka tetap komitmen terhadap janji-janji tersebut,” ujar Pdt. Wahyu.

Salah satu pasangan calon, Yoga Hardaya dan Sova Marwati, pasangan nomor urut satu, menekankan pentingnya pendidikan karakter dan toleransi untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.

“Kami berkomitmen membangun generasi yang menghargai keberagaman dan saling menghormati. Melalui kolaborasi dengan tokoh agama dan sekolah, kami akan memberikan edukasi yang memperkuat karakter bangsa,” tutur Sova Marwati dalam sambutannya.

Yoga Hardaya, yang juga menjabat Wakil Bupati Klaten saat ini, menambahkan bahwa Kabupaten Klaten telah menunjukkan komitmen nyata terhadap toleransi melalui pembangunan kompleks rumah ibadah di Grha Bung Karno.

“Kompleks ini mencakup masjid, gereja Katolik, gereja Kristen, vihara, pura, dan klenteng. Ini adalah bukti nyata bahwa keberagaman adalah kekuatan utama Klaten,” tegas Yoga.

Doa Bersama untuk Masa Depan Klaten

Acara ditutup dengan doa lintas agama yang dipimpin oleh perwakilan pemuka agama. Doa bersama ini menjadi simbol harapan agar visi-misi para calon bupati selaras dengan kehendak Tuhan dan mampu membawa perubahan positif bagi Klaten.

Marwoto, perwakilan umat Hindu dari FKUB Kebersamaan, menyampaikan filosofi Tatwam Asi (aku adalah kamu, kamu adalah aku) sebagai landasan cinta kasih dan toleransi antarumat beragama.

“Filosofi ini mengajarkan kita ketulusan dan ikhlas dalam membangun harmoni. Semangat ini harus terus dijaga di Klaten, terutama melalui peran para pemimpin,” katanya.

Pondok Pesantren Mangku Candi Alas Lami: Simbol Toleransi

Lokasi acara, Pondok Pesantren Mangku Candi Alas Lami, memiliki nilai sejarah yang tinggi. Terletak di dekat Candi Merak, kompleks ini menjadi simbol toleransi yang telah mengakar di Klaten. Sebagai warisan budaya yang berada di perbatasan Klaten, Boyolali, dan Sleman, Candi Merak merepresentasikan harmoni lintas batas agama dan budaya.

Acara Umbul Donga bukan hanya menjadi ajang pertemuan politik, tetapi juga manifestasi kuat semangat kebersamaan. Dengan keberagaman yang ada, harapannya Klaten dapat terus berkembang menjadi kabupaten yang damai, harmonis, dan sejahtera.

Mangku Alas Lami | ppmcal.com

Berita Lainnya


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *